Up date

Minggu, 28 November 2010

Role play Managemen keperawatan

Tema : Pengambilan keputusan, delegasi dan supervisi

Judul : Konflik Interpersonal karena Perbedaan Jenjang Pendidikan, Usia, dan Pengalaman

Tanggal : Senin, 29 November 2010

Waktu : 15 Menit

Tempat : Ruang F1

I. TAHAP IDENTIFIKASI

A. Analisa Kebutuhan

Diharapkan rekan-rekan mahasiswa S1 Ilmu Keperawatan setelah mendapatkan meateri role play ini mengatahui dan paham akan pengambilan keputusan delegasi dan supervisi.

B. Karakteristik Peserta

1. Pesrta adalah ibu-ibu kelas 3A S1 Ilmu Keperawatan

2. Peserta mampu mendengar dengan baik

3. Jumlah peserta 38 orang

4. Peserta belum mendapatkan materi tentang delegasi dan supervisi

II. TAHAP PENGEMBANGAN

A. Tujuan Instruksional Umum

Setelah mengikuti kegiatan role play ini selama 1 x 15 menit rekan-rekan mahasiswa S1 ilmu Keperawatan STIKes BHAMADA mampu memahami tentang pengambilan keputusan delegasi dan supervise

B. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mengikuti kegiatan role play selama 1 x 15 menit rekan-rekan mahasiswa S1 Ilmu Keperawatan STIKes BHAMADA dapat :

1. Menjelaskan pengertian delegasi dan supervisi.

2. Menyebutkan penyebab konflik.

3. Menyebutkan macam-macam wewenang

C. Materi role play

1. Pengertian tentang delegasi,supervisi dan pengambilan keputusan

2. Faktor penyebab konflik

3. Maca-macam wewenang.

D. Metode

1. Drama Role play dan diskusi

E. Media

1. LCD dan Power point

F. Kegiatan Pembelajaran

No

Waktu

Kegiatan Mahasiswa

Kegiatan Peserta

1

3 Menit

Pembukaan

1. Mengucapkan Salam

2. Memperkenalkan diri

3. Menjelaskan tujuan Role Play

4. Mengenalkan tokoh-tokoh Role Play

1. Menjawab salam

2. Mendengarkan dan memperhatikan

2.

7 Menit

Penyajian Drama

1. Mempraktekan Pengambilan keputusan, delegasi dan supervisi lewat drama singkat yang didalamnya mengandung unsur-unsur materi.

1. Mendengarkan dan memperhatikan

3.

6 Menit

Penutup

1. Mengajukan pertanyan tersebut kepada rekan-rekan mahasiswa.

2. Menyimpulkan hasil penyuluhan

3. Menutup dan mengucapkan salam.

1. Menjawab pertanyaan

2. Memperhatikan

3. Menjawab salam

G. Gambaran Jalan cerita drama

Al kisah disebuah rumah sakit di kota H yang merupakan salah satu rumah sakit clas B, terjadi sebuah konflik interpersonal antar perawat, terjadi antara perawat Diantoro dan Perawat mualim, mereka bertugas pada satu pasien yang sama yaitu saudari Ayu dengan diagnosa Stroke, konflik perawat diantoro dan perawat mualim ini terjadi karena perbedaan jenjang pendidikan, usia dan pengalaman. Sehingga kedua perawat ini dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien kurang. Ini menimbulkan Rina yakni anak dari pasien Ayu tidak nyaman sehingga melaporkan hal ini kepada Kepala ruangan atas ketidaknyamanan dalam proses keperawatan ibunya tersebut. Akhirnya Ida sang kepala ruangan Memanggil kedua perawat yang berselisih, dengan kekuasaanya akhirnya kewenangan kedua perawat tersebut di cabut dan dilimpahkan ke parawat lain, perawat Hendra yang ditunjuk oleh Ida untuk meneruskan tugas merawat pasien Ayu. Dalam drama ini point penting yang utama adalah pengambilan keputusan yang dilakukan oleh Karu Ida, pendelegasian tugas kepada perawat hendra dan sikap supervisor dari Kepala ruangan.

H. Prolog

Narator : Al-kisah disebuah rumah sakit X, sedang dirawat nyonya Ayu yang mengalami stroke, dia ditemani oleh putrinya Rina, Ny.Ayu sudah 4 hari dirawat. Jam menunjukan pukul 10.00 dan sekarang saatnya Terapi injeksi untuk ny.Ayu. Masuklah perawat Mualim yang membawa obat untuk Ny.Ayu.

P. Mualim : “Selamat pagi Ny.Ayu bagaimana Kabarnya? Hari ini saya akan melakukan injeksi obat pada ibu, ya bu ,tujuanya untuk membantu dalam proses penyembuhan,bisa saya mulai sekarang? Oy, mba rina bagaimana kabarnya?”

Rina : “baik , pak mualim. Tolong ya pak ibu saya dirawat dengan baik,supaya cepat sembuh”

Narator : Ketika perawat mualim sedang memberikan asuhan keperawatan kepada Ny. Ayu, masuklah perawat Diantoro.

P. Diantoro : “selamat pagi Ny. Ayu, mba rina bagaiman kabarnya hari ini?”

Rina : “baik pak diantoro”

Narator : Perawat Diantoro mengomentari tindakan dari pak mualim.

P. Diantoro : “Lho pak,maaf kenapa memasang perlak seperti ini, yang saya tahu tidak seperti ini? Bapak salah ini!”

P. Mualim : “ Ini memang seperti ini mas Diantoro ini sudah benar!”

Narator : mereka berdua berdebat lama , sampai-sampai rina menjadi tidak nyaman dan akan melaporkan ke kepala ruangan.

Rina : “aduh pak kok malah ribut si...kasihan ibu saya oh.... ga bisa istirahat..??, saya laporkan ketidaknyamanan ini ke kepala ruangan”

Narator : Akhirnya Kepala ruangan memanggil P. Diantoro dan P. Mualim untuk mengetahui situasi yang sebenarnya

Karu Ida : “Saa mendapat Komplain dari Klian yang bernama Rina atas ketidaknyamanan , tolong critakan ada apa sebenarnya?”

Narator : P. Diantoro dan P. Mualim menjelaskan konflik yang terjadi diantara mereka.

Narator : Setelah Karu Ida mendapat penjelasan akhirnya menyuruh merekla berdua pergi meninggalkan ruangan dan akan diberikan kabar lagi pada pukul 12.00

Karu Ida : “Ya sudah, saya paham. Nanti jam 12.00 kalian menghadap saya, sekarang silahkan melanjutkan tugas kalian.”

Narator : Setelah Lama berfikir akhirnya Karu Ida mengambil keputusan untuk melimpahkan wewenang merawat Ny Ayu kepada P. Hendra sampai ada Keputusan lebih lanjut dan P. Diantoro serta P. Mualim dipisahkan pada ruangan yang berbeda. Demikian kisah singkat dari kami semoga dapat dijadikan gambaran tentang materi ini. Terima kasih.

POSTED BY hendrahinata@gmail.com/bmd/tegal

Sabtu, 20 November 2010

SATUAN ACARA PENYULUHAN LENGKAP

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : DIARE

Sasaran : Ibu-ibu Kelas 3A S1 Ilmu Keperawatan

Jumlah Peserta: 39 Orang

Hari/Tanggal : Kamis, 2 Desember 2010

Waktu : 10 menit

Tempat : Kelas 3A

I. TAHAP IDENTIFIKASI

A. Analisa Kebutuhan

Peserta penyuluhan mampu menerapkan prinsip penatalaksanaan diare khususnya pada anak.

B. Karakteristik Peserta

1. Pesrta adalah ibu-ibu kelas 3A S1 Ilmu Keperawatan

2. Latar belakang pendidikan SMA//SMK/MA

3. Peserta mampu mendengar dengan baik

4. Jumlah peserta 39 orang

5. Peserta belum mendapatkan penyuluhan tentang diare

II. TAHAP PENGEMBANGAN

A. Tujuan Instruksional Umum

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 1 x 10 menit ibu-ibu S1 ilmu Keperawatan STIKes BMD mampu memahami tentang diare dan cara penangananya secara benar.

B. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 1 x 10 menit ibu-ibu S1 Ilmu Keperawatan STIKes BHAMADA dapat :

1. Menjelaskan pengertian diare

2. Menyebutkan penyebab terjadinya diare

3. Menyebutkan tanda gejala terjadinya diare

4. Menjelaskan terjadinya diare.

C. Materi penyuluhan

1. Pengertian tentang diare

2. Faktor penyebab terjadinya diare

3. Tanda dan gejala penyakit diare

4. Cara pencegahan diare.

D. Metode

1. Diskusi

2. Ceramah

E. Media

1. LCD

2. Power Point

F. Kegiatan Pembelajaran

Terlampir

G. Metode Evaluasi

1. Evaluasi struktur

a. Peserta hadir 15 menit sebelum acara dimulai

b. Penyelenggaraan pembelajaran dilaksanakan di ruang kelas F1

2. Evaluasi Proses

a. Peserta antusias mendengarkan materi pembelajaran

b. Tidak ada peserta yang meningglkan tempat pembelajaran

c. Peserta mengajukan pertanyaan dan mampu menjawab pertanyaan

3. Evaluasi hasil

a. Jelaskan pengertian diare?

b. Sebutkan hal-hal yang menyebabkan diare?

c. Sebutkan tanda dan gejala diare?

d. Jelaskan bagaimana penanganan dan penanggulangan diare?

Jawaban :

a. Diare adalah perubahan frekuensi berak/buang air besar 3 kali atau lebih dalam sehari kadang disertai muntah dan panas.

b. Peradangan usus karena zat – zat kimia seperti bakteri, parasit, jamur, amuba dan infeksi virus. Makanan pedas, basi, tidak higienis, tidak matang dan kekurangan vitamin. Alergi terhadap obat – obatan atau jenis makanan tertentu. Gangguan emosional, karena rasa tegang dan kelelahan. Penyakit – penyakit tertentu yg mempengaruhi dan mengganggu saluran cerna seperti tumor, infeksi diluar usus, kekebalan tubuh yg menurun.

c. Adapun tanda dan gejala seseorang yang mengalami diare yaitu:
1.
Berak dalam konsistensi/bentu cair atau encer.
2. Hilangnya selera makan
.
3.
Kadang Muntah.
4. Kulit, bibir dan lidah kering.
5. Mata tampak besar dan cekung.
6
. Mual
7. Tubuh lemah.
8. Peningkatan
suhu tubuh

d. Diare dapat dicegah dengan melakukan hal – hal seperti berikut :
1.
Menggunakan air yang bersih dan higienis untuk keperluan sehari-hari.
2.
Waspada terhadap makanan yang akan dimakan.
3.
Mencuci sayuran, daging dan buah – buahan.
4.
Minum air dan makan – makanan yang sudah dimasak.
5.
Mencuci tangan dan kuku sebelum makan.
6.
Menyimpan alat – alat bermain anak ditempat yg bersih.
7.
Menjaga kebersihan badan dan gizi yang cukup.
8.
Mencuci tangan setelah buang air besar.
9.
Buang air besar dijamban yang sehat.
10. Menjaga kebersihan lingkungan.

11. Jangan jajan sembarangan (sembarang tempat).

12. Jangan tergiur dengan jajanan yang memiliki warna yang sangat mencolok.dilihat dulu kebersihan dan keamanan makanannya.

DIARE

Diare adalah penyakit berak-berak dengan frekuensi lebih dari 3 kali dalam sehari. Bahaya dari diare adalah kehilangan cairan tubuh yang terlalu banyak sehingga penderita menjadi lemas, bila tidak segera ditolong dapat mengakibatkan pingsan. Diare pada anak-anak dapat membahayakan jiwanya, disamping mencret dapat pula timbul demam dan berak penderita bercampur dengan darah (Depkes, 1992).

Diare itu dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor Penyebabnya diantaranya :

1. Peradangan usus karena zat – zat kimia seperti bakteri, parasit, jamur, amuba dan infeksi virus.

2. Makanan pedas, basi, tidak higienis, tidak matang dan kekurangan vitamin.

3. Alergi terhadap obat – obatan atau jenis makanan tertentu.

4. Gangguan emosional, karena rasa tegang dan kelelahan.

5. Penyakit – penyakit tertentu yg mempengaruhi dan mengganggu saluran cerna seperti tumor, infeksi diluar usus, kekebalan tubuh yg menurun.

Adapun tanda – tanda bahaya seseorang yang mengalami kekurangan cairan tubuh yaitu:
1. Rasa haus
2. Hilangnya selera makan
3. Turunnya berat badan
4. Kulit, bibir dan lidah kering.
5. Mata tampak besar dan cekung.
6. Menangis tetapi tidak keluar air mata.
7. Tubuh lemah.
8. Suara lemah, sulit bernafas.
9. Nadi lemah dan cepat.
10. Perabaan kulit dingin.
11. Air kencing sedikit dan berwarna lebih gelap atau anak jarang kencing.
12. Tanda – tanda penurunan kesadaran atau disertai kejang.

Setelah kita mengetahui tentang faktor dan tanda – tanda diare, kita bisa mencegah diare agar kita bisa terhindar dari pengakit diare. Diare dapat dicegah dengan melakukan hal – hal seperti berikut :
1. Menggunakan air yang bersih dan higienis untuk keperluan sehari-hari.
2. Waspada terhadap makanan yang akan dimakan.
3. Mencuci sayuran, daging dan buah – buahan.
4. Minum air dan makan – makanan yang sudah dimasak.
5. Mencuci tangan dan kuku sebelum makan.
6. Menyimpan alat – alat bermain anak ditempat yg bersih.
7. Menjaga kebersihan badan dan gizi yang cukup.
8. Mencuci tangan setelah buang air besar.
9. Buang air besar dijamban yang sehat.
10. Menjaga kebersihan lingkungan.

11. Jangan jajan sembarangan (sembarang tempat).

12. Jangan tergiur dengan jajanan yang memiliki warna yang sangat mencolok.dilihat dulu kebersihan dan keamanan makanannya.

Kriteria penderita diare yang harus dibawa ke Unit Pelayanan Kesehatan :

Diare yang sering dan banyak sehingga minum tidak dapat mengimbangi cairan yg keluar lewat diare.
1. Diare bercampur lendir dan darah.
2.. Lemah, tidak mau makan.
3. Muntah terus walaupun dicoba diberi minuman sedikit – sedikit dan sering.
4. Diare 2 hari atau lebih.
5. Diare disertai demam.
6. Kekurangan cairan tubuh.

Akibat diare tubuh kehilangan banyak air dan garam. Orang dapat meninggal akibat kekurangan air dan garam yang terlalu banyak, terutama pada bayi dan anak. Bila menemui seseorang yang memiliki kriteria dan tanda – tanda seperti diatas. Maka pertolongan pertama yang perlu dilakukan adalah :
1. Memberi larutan oralit atau penggantinya misalnya larutan gula garam.
2. Asi tetap diberikan bila anak masi menyusu.
3. Memberi makanan lunak dan mudah dicerna dengan kadar cairan yang lebih banyak.

Jika diare yang dialami anak tidak juga sembuh atau semakin parah maka harus segera dibawa ke Unit Pelayanan Kesehatan.