Up date

Minggu, 14 Agustus 2011

Konsep keluarga

KONSEP KELUARGA

Pengertian Keluarga

Depkes RI (1988)

Unit terkecil dari masyarakat yang t.a kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan

Malaglaya (1989)

Zat lebih dari 2 individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan at pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan.

Ciri-ciri Keluarga

Diikat dalam suatu tali perkawinan

Ada hubungan darah

Ada ikatan batin

Ada tanggung jawab masing-masing anggotanya

Ada pengambilan keputusan

Kerjasama diantara anggota keluarga

Komunikasi interaksi antara anggota keluarga

Tinggal dalam satu rumah

Tipe Keluarga

Keluarga inti (Nuclear Family)

Adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak.

Keluarga besar (Exstended Family)

Adalah keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, misalnya nenek, kakek, keponaan, saudara sepupu, paman, bibi dan sebagainya.

Keluarga berantai (Serial Family)

Keluarga yang terdapat wanita dan pria yang menikah LEBIH dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.

Keluarga Duda/janda (Single Family)

Keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian

Keluarga berkomposisi (composite)

Keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama.

Keluarga kabitas (Cahabitation)

2 orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk satu keluarga.

Struktur Keluarga

PATRILINEAL : Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara dalam beberapa generasi, dengan hubungan disusun melalui jalur garis ayah.

MATRILINEAL : Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara dalam beberapa generasi, dengan hubungan disusun melalui jalur garis IBU.

MATRILOKAL, Sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah dari istri.

PATRILOKAL, Sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah dari suami

KELUARGA KAWINAN, hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri.

Ciri-ciri Struktur Keluarga

Ciri struktur keluarga menurut Effendi (1998)

Teorganisir : saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota dan keluarga.

Ada keterbatasan : setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka juga mempunyai keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugas masing-masing

Ada perbedaan dan kekuasaan : setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsi masing-masing

Fungsi Keluarga

5 fungsi keluarga yang paling utama, dan terkait erat dengan keperawatan keluarga (Freedman, 1998)

Fungsi Afektif

Fungsi sosial

Fungsi reproduksi

Fungsi ekonomis

Fungsi perawatan kesehatan

Fungsi Keluarga

Fungsi Afektif

PENTINGNYA FUNGSI AFEKTIF

Fungsi afektif berhubungan dengan fungsi-fungsi internal keluarga-perlindungan dan dukungan psikososial bagi para anggotanya.

Keluarga melakukan tugas-tugas yang menunjang pertumbuhan dan perkembangan yang sehat bagi para anggotanya dengan memenuhi kebutuhan soaial – emosional anggotanya, mulai dari tahun awal kehidupan individu dan berlangsung sepanjang hidupnya.

Loveland – Cherry (1989) bahwa kasih sayang dikalangan anggota keluarga menghasilkan suasana emosional pengasuhan yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan secara positif. Pengasuhan keluarga berkaitan dengan perilaku promkes dan hasil yang shat.

Pentingnya mengkaji fungsi afektifkeluarga, karena fungsi afektif bagitu vital bagi keluarga.

Konseling kesehatan dan penyuluhan kesehatan merupakan strategi penting dalam membantu keluarga menggandalkan hubungan mereka dan memenuhi kebutuhan satu sama lain dengan lebih baik.

KOMPONEN FUNGSI AFEKTIF

Memelihara saling asuh

Fungsi afektif yang pertama dan paling penting adalah menciptakan dan memelihara sistem saling asuh dalam keluarga

Mengganggap keluarga sebagai tempat untuk memperoleh kehangatan, dukungan, cinta dan penerimaan

Keseimbangan saling menghormati

Tujuan utama dari pendekatan ini adalah keluarga harus memelihara suasana dimana harga diri dan hak-hak dari kedua orang tua dan anak sangat dijunjung tinggi.

Menurut Colley (1978) bahwa keseimbangan saling menghormati dapat dicapai apabila setiap anggota keluarga menghormati hak, kebutuhan dan tanggung jawab anggota keluarga yang lain.

Pertalian dan identifikasi

Kekuatan yang besar dibalik persepsi dan kepuasan dari kebutuhan – kebutuhan individu dalam keluarga pertalian atau kasih sayang.

Identifikasi atau pertalian identitas tergantung pada respon-respon positif dari orang-orang dalam hubungan tersebut

Keterpisahan dan kepaduan

Salah satu masalah pokok psikologis yang sentral dan menonjol yang meliputi kehidupan keluarga adalah cara keluarga memenuhi kebutuhan psikologis anggota keluarga dan bagaimana hal ini mempengaruhi identitas dan harga diri individu.

Minuchin (1974) bahwa pengalaman manusia dalam hal identitas memiliki2 unsur rasa memiliki dan rasa menjadi terpisah.

Untuk merasakan dan memenuhi kebutuhan psikologis anggota keluarga, keluarga harus mencapai pola keterpisahan dan kepaduan.

Setiap keluarga menghadapi isu-isu keterpisahan dan kepaduan dengan cara yang unik, beberapa keluarga lebih memberikan penekanan pada satu sisi daripada sisi yang lain

Dalam mengkaji keterpisahan dan kepaduan dalam sebuah keluarga, Hartman dan Laird (1983) melihat pada karakteristik keluarga dalam hubungannya dengan kedekatan yang berlebih-lebihan

FUNGSI SOSIAL

Sosialisasi anggota keluarga merupakan syarat fungsional silang budaya bagi keberlangsungan masyarakat (Leslie dan Korman, 1989).

Tujuan fungsi sosial ini untuk mengajarkan anak-anak agar bagimana fungsi dan menerima peran-peran sosial dewasa seperti suami-ayah dan istri-ibu.

Penempatan dalam masyarakat atau penganugrahan status merupakan sebuah aspek dari fungsi sosialisasi

Keluarga bertanggung jawab dalam menyediakan sosialisasi yang diperlukan dan pengalaman-pengalaman dan pengalaman pendidikan yang mampu membuat individual mampu menerima suatu tugas dan peran kelompok yang konsisten dengan harapan-harapan status.

FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN

Menyediakan kebutuhan fisik (pangan, papan sandang) dan perawatan kesehatan.

Perawatan kesehatan yang mempengaruhi status kesehatan anggota keluarga secara individual merupakan bagian yang paling penting dari fungsi keluarga bagi perawatan keluarga.

FUNGSI EKONOMI

Berupa pemenuhan sumber daya keluarga : Finansial, materi, ruang gerak dan cara pengalokasiannya untuk mengambil keputusan.

Berguna dalam memenuhi fungsi lainnya

Keluarga miskin : fungsi ini yang paling utama

FUNGSI REPRODUKSI

Untuk menjamin kontinuitas keluarga antara generasi dan juga masyarakat

Saat ini terjadi pergeseran dalam pemenuhan fungis ini pada keluarga modern

TEORI DAN PROSES KEPERAWATAN KELUARGA

Kerangka konsep/teori keperawatan keluarga

Kerangka teoritis diperlukan untuk membimbing praktik klinik disemua area perawatan

Kerangka/perspektif teoritis menyediakan mekanisme dapat mengatur observasi. Penyelidikan dan mengkomunikasikan temuan-temuan (Meleis, 1985)

Teori yang dipakai oleh perawat keluarga, tergantung pada situasi keluarga, keterampilan, dan pengetahuan perawat, tujuan dan posisi peran perawat.

Dengan memakai teori-teori yang pakai dalam praktik keperawatan keluarga

Fawcett (1984), mengelompokkan 6 teori at model konseptual keperawatan ke dalam tipologi :

Sistem : model sitem perilaku dari Johnson dan sistem dari Neuman

Perkembangan : model perawatan diri orem

Model sistem dan interaksi : model sistem terbuka dari king, dan model adaptasi dari roy

Interaksi : tidak ada ahli teori utama yang tercatat disini

Model sistem dan perkembangan : model proes kehidupan dari rogen

5 dari teori dan model keperawatan tersebut menguraikan bagaimana keluaga dimasukkan dalam model dan relevansi model terhadap keperawatan keluarga.

Model sistem Neuman

Model ini berhubungan dengan keluarga sehingga penerima askep termasuk keluarga

Keluarga diuraikan sebagai target yang baik untuk pengkajian dan intervensi primer, skunder dan tertier

Model ini bermanfaat untuk membimbing praktek keperawatan keluarga

Model perawatan diri dari Orem

Berorientasi pada individu sebagai penerima askep yang utama

(Orem, 1983) : Perawat pembantu pemberi perawatan yang tidak mandiri (anggota keluarga dewa yang merawat individu yang tidak mandiri) dan dalam melaksanakan tugas dianggap sebagai individu daripada keluarga atau subsistem keluarga

(Chin, 1985) : terdapat kekurangan dari model orem pada keluarga sebagai sebuah unit adalah bahwa syarat-syarat perawatan diri bagi keluarga berbeda dengan individu

Model sistem terbuka dari King

King memandang keluarga sebagai sistem sosial dan konsep utama dalam modelnya

King menguraikan peran perawat pembantu untuk membantu anggota keluarga menyusun tujuan untuk mengatasi masalah dan mengambil keputusan

Model ini cukup bermanfaat dalam perawatan keluarga

Model adaptasi dari roy

Berorientasi pada keluarga dan juga individu, kelompok, organisasi sosial serta komunitas dapat dianalisis dan fokus praktik keperawatan

Roy mengatakan masalah keperawatan melibatkan mekanisme koping yang tidak efektif, yang menyebabkan respon yang tidak efektif, merusak integritas individu

Teori ini menekankan promkes dan pentingnya membantu klien dalam memanipulasi lingkungan

Model proses kehidupan Roger

Beroirientasi pada proes kehidupan manusia

Tujuan : untuk meningkatkan interaksi simfonis antara manusia dan lingkungan-nya (Meleis, 1985)

Tingkat Pencegahan

Leavell dkk (1965), mengembangkan kerangka kerja yang tingkat pencegahan

Yang digunakan untuk menjelaskan tujuan dari keperawatan keluarga

Tingkat pencegahan mencakup seluruh spektrum kesehatan dan penyakit juga tujuan untuk masing-masing tingkatan

Pencegahan primer

Meliputi peningkatan kesehatan dan tindakan preventif khusus dirancang untuk menjaga bebas dari penyakit cedera

Pencegahan skunder

Meliputi deteksi dini, diagnosa dan pengobatan

Pencegahan tertier

Meliputi tahap penyembuhan dan rehabilitasi. Dirancang untuk meminimalkan ketidakmampuan klien dan memaksimalkan tingkat fungsinya.

Perkembangan teori Keperawatan Keluarga

Teori berkembang dari era kolonial, pra industrialisasi sampai ke era industrialisasi

Keperawatan kesehatan masyarakat, KIA dan kebidanan berdiri sebagai keperawatan yang terpusat kepada keluarga.

Pada keahlian bidang keperawatan tersebut paling memberikan perhatian dalam keluarga adalah keperawatan komunitas

Proses Keperawatan Keluarga

Suatu proses yang memerlukan suatu pendekatan yang logis dan sistematis untuk bekerja dengan keluarga dan anggota keluarga individu

Proes keperawatan menjadi pusat bagi semua tindakan keperawatan, dapat diaplikasikan dalam kondisi apapun, dalam kerangka refrensi, konsep, teori atau falasafah tertentu

Merupakan suatu proses pemecahan masalah yang sistematis, yang digunakan ketika bekerja dengan individu, keluarga, kelompok atau komunitas.

Proses keperawatan keluarga akan relatif berbeda pada siapa yang menjadi fokus perawatan

Perbedaan fokus tersebut tergantung pada konseptulisasi keluarga dari perawatan tersebut dalam praktiknya.

Dasar dari proses keperawatan adalah menggunakan cara-cara ilmiah dalam menganalisa data sehingga mencapai kesimpulan yang logis dalam menyelesaikan masalah secara rasional dan masuk akal.

DASAR-DASAR PELAYANAN KEPERAWATAN KELUARGA

Konsep Pelayanan Keperawatan Keluarga

Keluarga membentuk unit dasar dari masyarakat, maka lembaga sosial yang paling banyak memiliki efek-efek sosial yang paling banyak memiliki efek-efek yang paling menonjol terhadap anggotanya.

Unit dasar ini memiliki pengaruh yang begitu kuat terhadap perkembangan seorang individu yang dapat menentukan berhasil-tidaknya kehidupan individu tersebut.

Tujuan utama keluarga adalah sebagai perantara yaitu menanggung semua harapan-harapan dan kewajiban-kewajiban masyarakat serta membentuk dan mengubahnya sampai taraf tertentu hingga dapat memenuhi kebutuhan dan kepentingan setiap individu dalam keluarga.

Bersamaan dengan itupula, keluarga mengadakan penerimaan baru bagi masyarakat dan menyiapkan anak-anak untuk menerima peran-peran dalam masyarakat (Williams dan Leaman, 1973).

Setiap anggota keluarga memiliki keb dasar fisik, pribadi dan sosial. Keluarga harus berfungsi menjadi perantara bagi tuntutan-tuntutan dan harapan-harapan dari semua individu yang ada dalam unit tersebut

Keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga dan menstabilisasikan kehidupan masyarakat yaitu memenuhi kebutuhan kasih sayang, sosio-ekonomi dan kebutuhan seksual

Keluarga telah lama dilihat sebagai konteks yang paling vital bagi pertumbuhan dan perkembnagan yang sehat. Keluarga memiliki pengaruh yang penting sekali terhadap pembentukan identitas seorang individu dan perasaan individu

Perspektif Kesehatan Keluarga

Dalam penelitian keluarga, kesehatan keluarga paling sering dikonseptualisasikan sebagai berfungsinya keluarga atau adaptasi keluarga (McCubin dan Patterson, 1983)

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO, 1974) menyatakan bahwa kesehatan keluarga mengandung arti fungsi keluarga sebagai pelaku sosial primer dalam peningkatan kesehatan dan kesejahteraan.

Kesehatan keluarga menunjukkan kepada keadaan dimana terjadi proses internal atau dinamika, seperti hubungan interpersonal para anggota keluarga.

Fokusnya terletak pada hubungan antara keluarga dan subsistem-subsitemnya, seperti oarang tua, atau keluarga dan para anggotanya.

Jika sebuah perspektif diangkat, hasil interaksi internal dan pertukaran internal antara keluarga dan lingkungannya akan ditekankan.

Salah satu hasilnya adalah keseimbangan antara pertubuhan atau perubahan dan stabilitas dalam keluarga (Wright dan Leahey, 1984).

Kedua kecenderungan tersebut dibutuhkan bagi keseimbangan dalam keluarga yang layak agar dapat berfungsi dengan sehat

Karakteristik Pelayanan Keperawatan Keluarga

Status sehat/sakit para anggota keluarga saling mempengaruhi satu sama lain.

St peny dalam keluarga mempengaruhi seluruh keluarga dan sebaliknya mempengaruhi jalannya st peny dan status kesehatan anggotanya. Karena itu, pengaruh dari status sehat/sakit pada keluarga saling mempengaruhi atau sangat bergantung satu sama lain (Gilliss et al., 1989 ; Wright dan Leahey, 1984).

6 tahap sehat/sakit dan interaksi keluarga

Tahap pencegahan sakit dan pengurangan resiko

Keluarga dapat memainkan satu peranan vital dalam upaya peningkatan kesehatan dan pengurangan resiko.

Ada banyak bentuk peningkatan kes, pencegahan dan pengurangan resiko.

Kebanyakan hal-hal tersebut bergerak sekitar masalah-masalah pola hidup.

Tahap gejala peny yang dialami oleh keluarga dan penilaian

Tahap ini dimulai jika gejala-gejalanya :

Diketahui

Diinterpretasikan sejauh mana menyangkut keseriusan, kemungkinan penyakit

Ditemukan dengan berbagaimasalah

Tahap ini t.d kepercayaan-kepercayaan menyangkut gejala-gejala at peny dari anggota kel dan bagaimana menangani penyakit tersebut (Doherty dan Camphel, 1988)

Tahap mencari Perawatan

Tahap ini dimulai ketika keluarga menyatakan bahwa anggota keluarga yang sakit benar-benar sakit dan membutuhkan pertolongan.

Orang yang sakit dan keluarga mulai mencari informasi, penyembuhan, nasehat dari keluarga luas, teman-teman, tetangga dan non profesional lainnya

Keputusan menyangkut apakah penyakit dari seorang anggota keluarga harus ditangani dirumah atau disebuah klinik medis atau rumah sakit, cenderung dirundingkan dikalangan keluarga

Kanpp dkk (1966) bahwa keluarga merupakan sumber informasi yang paling sering disebutkan dalam kaitannya dengan perawatan dirumah dan pengobatan sendiri.

Kontak kel dengan tahap sistem sehat

Tahap ini dimulai ketika kontak mulai dilakukan dengan lembaga kesehatan atau profesional dibanding kesehatan atau dengan seorang praktisi lokal (dukungan).

Pratt, (1976) bahwa keluarga merupakan instrumen dalam membuat keputusan menyangkut dimana penanganan harus diberikan dan oleh siapa

Respon akut tahap keluarga dan pasien

Hal ini dicirikan oleh satu ketergantungan pada nasehat dari profesional dibanding kesehatan tersebut, keinginan untuk mentaati nasihat medis dan berupaya untuk sembuh

Parson (1951) bahwa satu keadaan sosial “peran sakit” akan dipengaruhi oleh latar belakang sosial budaya dan keistimewaan keluarga

“peran sakit” akan tampak pada perubahan peran ibu ketika sakit

Litman (1974) menjelaskan kesulitan dihadapi seorang ibu ketika ia sakit : Dalam memandang peran ibu yang sangat penting dan tersebar luas sebagai seorang pelaku penyembuhan dan perawatan dalam ruang lingkup keluarga, ibu tersebut tidak hanya menemukan betapa sulitnya memenuhi kewajibannya terhadap semua anggota keluarga dalam rumah tangganya ketika satu atau lebih menderita sakit, tapi ia bisa mengalami banyak kesulitan dalam menjaga peran normalnya dan tanggung jawabnya ketika ia sendiri yang sakit.

Unit keluarga memainkan peranan yang sangat penting dalam menentukan prilaku ps dari anggota keluarnya yang sakit

Keluarga juga bersifat instrumental dalam memutuskan dimana penanganan harus diberikan-dirumah sakit, di rumah atau diklinik.

Jenis perawatan kesehatan yang dicari amat sangat berbeda dan semua harus diperhitungkan sebagai sumber perawatan kesehatan

Abernathy dan Screms, (1971) bahwa keluarga memutuskan tentang klinik dan pemberi jasa kesehatan mana yang akan dihubungi, meskipun variabel-variabel itu dapat diterima, cocok dan pelayanan dipandang emmadai, dan seriusnya kondisi, dekatnya dan kemampuan mengakses ke st fasilitas perawatan primer nampak juga merupakan st determinan utama yang dihubungi oleh keluarga.

Tahap adaptasi terhadap penyakit dan pemulihan

Adanya st penyakit yang serius dan kronis pada diri seorang anggota keluarga biasanya memiliki pengaruh yang mendalam pada sistem kel, khususnya pada struktur perannya dan pelaksanaan fungsi-fungsi keluarga.

Keluarga memainkan st peran bersifat mendukung selama penyembuhan dan pemulihan klien. Apabila dukungan semacam ini tidakada, maka keberhasilan penyembuhan/pemulihan (rehabilitasi) sangat berkurang

Peran Perawat Kesehatan Keluarga

Tinkham dan Voorhies (1984) bahwa keluarga menyediakan sumber-sumber yang penting untuk memberikan pelayanan kesehatan yang penting bagi orang

Perawatan kesehatan keluarga merujuk kepada keluarga sebagai pasien dari perawat kesehatan komunitas, dengan fokus utamanya pada kebutuhan-kebutuhan kesehatan keluarga dan resolusinya

Fungsi peran perawat kesehatan keluarga

Dalam sebuah unit keluarga, disfungsi apa saja (penyakit, cedera atau perpisahan) yang mempengaruhi satu atau lebih anggota keluarga, dan dalam hal tertentu, seringkali akan mempengaruhi anggota keluarga yang lain dan unit ini secara keseluruhan

Ada semacam hubungan yang kuat antara keluarga dan status kesehatan anggotanya.

Tujuannya adalah untuk mengangkat derajat kesehatan keluarga secara menyeluruh, yang mana secara tidak langsung mengangkat derajat kesehatan dari setiap anggota keluarga

Upaya menemukan kasus merupakan satu alasan bagus lainnya untuk memberikan perawatan kesehatan

Mengingat keluarga merupakan sistem pendukung yang vital bagi individu-invididu, sumber dari kebutuhan ini perlu dinilai dan disatukan kedalam perencanaan tindakan bagi individu-individu

PELAYANAN KEPERAWATAN

KESEHATAN DIRUMAH (HOME CARE)

Konsep Dasar

Perawatan dirumah (home care) dikembangkan oleh William Rathbon sejak tahun 1859

Home care dalam bentuk kunjungan perawat kerumah untuk mengobati klien yang sakit dan tidak bersedia dirawat dirumah sakit.

Salah satu jenis perawatan jangka panjang (Long term care) yang diberikan tenaga profesional yang telah mendapatkan pelatihan

Beberapa literatur pengertian home care adalah

Home care merupakan lanjutan askep dari rumah sakit yang sudah termasuk rencana pemulangan (discharge planning) dan dapat dilaksanakan oleh perawat dari rumah sakit semula, oleh perawat komunitas dimana ps berada atau tim perawatan khusus yang menangani perawatan dirumah.

Home cara merupakan bagian dari askep keluarga sebagai tindak lanjut dari tindakan unit rawat jalan atau puskesmas

Home care merupakan suatu komponen rentang keperawatan kesehatan yang berkesinambungan dankomphrensif diberikan pada individu dan keluarga ditempat tinggal mereka, yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit termasuk penyakit terminal

Pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pasien individu dan keluarga, direncanakan, dikoordinsikan dan disediakan oleh pemberi pelayanan yang diorganisir untuk memberi pelayanan dirumah melalui staf atau pengatur berdasarkan perjanjian kerja (kontrak). (Warola, 1980 Depkes).

Alasan Home care merupakan alternatif :

Lebih hemat biaya

Lingkungan memberikan efek terapeutik

Pemberdayaan keluarga dalam asuhan klien lebih optimal

Mengurangi lamanya waktu dirawat dirumah sakit

Memberikan kesempatan bagi kasus tertentu yang memerlukan rawat lama misalnya penyakit kronis atau kasus terminal.

Tujuan Home Care :

Membantu klien memelihara atau meningkatkan status kesehatan dan kualitas hidupnya

Meningkatkan keadekuatan dan keefektifan perawatan pada anggota keluarga dengan masalah kesehatan dan kecacatan

Menguatkan fungsi keluarga dan keadekuatan antar keluarga

Membantu klien tinggal atau kembali kerumah dan mendapatkan perawatan yang diperlukan, rehabilitasi atau perawatan paliatif

Biaya kesehatan akan lebih terkendali

Lingkup Praktik Keperawatan di Rumah

Meliputi askep perinatal, neonatal, anak, dewasa, maternitas dan jiwa dilaksanakan sesuai dengan lingkup wewenang dan tanggung jawabnya.

Keperawatan yang dapat dilakukan dengan :

Pengkajian bio-psiko-sosio-spiritual dengan pem fisik, observasi dan wawasan secara langsung

Menentukan masalah keperawatan

Membuat perencanaan dan

Melaksanakan tindakan keperawatan yang memerlukan ketrampilan tentang untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia yang menyimpang, baik tindakan keperawatan atau tindakan pelimpahan wewenang (terapi medis) memberikan penyuluhan dan konseling kesehatan

Melakukan evalusi

Mendokumentasikan setiap tindakan pelayanan yang diberikan kepada klien

Melakukan koordinasi dengan tim yang lain klu praktik dilakukan secara berkelompok

Memastikan terapi yang klien didapat sesuai dengan standart dan pembiayaan terhadap klien sesuai dengan pelayanan/asuhan yang dterima oleh klien

Menentukan frekwensi dan lamanya keperawatan kesehatan dirumah dilakukan, mencakup berapa sering dan berapa lama kunjungan harus dilakukan

Jenis pelayanan Keperawatan Dirumah

Individu yang sakit memerlukan askep untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah tingkat keparahan sehingga tidak perlu dirawat di rumah sakit

Pelayanan atau askep masyarakat yang fokusnya pada promosi dan prevensi.

Pelayanan mencakup mempersiapkan seorang ibu bagaimana merawat bayinya setelah melahirkan, pemeriksaan berkala tumbang anak, mengajarkan lansia beradaptasi terhadap proses menua serta tentang diit.

Pelayanan yang mencakup penyakit terminal misalnya kanker, penyakit kronis seperti diabet, stroke, hipertensi, masalah kejiwaan.

Mekanisme Home Care

Pasien/klien rawat inap/jalan harus diperiksa di oleh dokter untuk menentukan apakah secara medis layak untuk dirawat dirumah atau tidak

Selanjutnya apabila dokter telah menentukan bahwa klien layak dirawat dirumah maka dilakukan pengkajian oleh staf dari pengelola home care, kemudian bersama klien dan keluarga menentukan masalah, membuat perencanaan, membuat keputusan, membuat kesepakatan mengenai pelayanan apa yang akan diterima oleh klien, kesepakatan juga mencakup jenis pelayanan, jenis peralatan, jenis sistem pembayaran serta jangka waktu pelayanan

Selanjutnya klien akan menerima pelayanan dari pelaksanaan pelayanan keperawatan dirumah baik dari pelaksana pelayanan yang dikontrak atau pelaksana yang direktur oleh pengelola perawatan dirumah. Pelayanan dikoordinir dan dikendalikan oleh koordnator kasus, setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh tenaga pelaksana pelayanan harus diketahui oleh koordinator kasus

Secara periodik koordinator kasus akan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelayanan yang diberikan apakah sudah sesuai dengan kesepakatan

Persyaratan ps/klien yang menerima home care :

Mempunyai keluarga atau pihak yang bertanggung jawab atau menjadi pendamping bagi klien dalam berinteraksi dengan pengelola

Bersedia menandatangani persetujuan setelah diberikan informasi (informed consent)

besedia melakukan perjanjian kerja dengan pengelola perawatan keehatan dirumah untuk memenuhi kewajiban, tanggung jawab, dan haknya dalam menerima pelayanan.